Soul Land II Chapter 38

Sinopsis Soul Land II Chapter 38 Bahasa Indonesia:

Soul Land II Chapter 38 melanjutkan petualangan epik Huo Yuhao dan tim Shrek setelah keberhasilan mereka mendapatkan Tombak Cahaya Kedua di Spirit Abyss Canyon. Meski kemenangan itu tampak berarti, ancaman kegelapan yang lebih besar kini mulai memperlihatkan taringnya. Dalam bab ini, pembaca disuguhkan perpaduan antara aksi, misteri, dan emosi yang semakin memperdalam perjalanan spiritual Yuhao menuju takdirnya sebagai pewaris cahaya sejati dunia Douluo.

Bab ini dibuka dengan pemandangan langit malam yang berubah menjadi merah darah — tanda kebangkitan segel ketiga roh iblis pertama. Suara raungan gaib bergema di seluruh benua Douluo, membuat para roh binatang menjadi gelisah dan energi roh di alam menjadi tidak stabil. Di Shrek Academy, para tetua merasakan gejolak itu. Elder Mu menatap jauh ke arah timur sambil berkata, “Kegelapan telah bergerak. Jika kita tidak bertindak sekarang, dunia ini akan kembali tenggelam dalam kehancuran seperti seribu tahun lalu.”

Sementara itu, Huo Yuhao dan rekan-rekannya sedang beristirahat di kota perbatasan Iceveil City. Luka-luka akibat pertempuran melawan Dark Abyss Dragon masih belum sepenuhnya pulih. Namun kedamaian itu tak berlangsung lama. Seorang utusan misterius dari Temple of Light datang membawa kabar mengejutkan — segel ketiga berada di reruntuhan kuno bernama Obsidian Sanctuary, tempat yang pernah digunakan oleh para penyihir roh kuno untuk menyegel roh kegelapan tertua. Menurut legenda, hanya mereka yang memiliki dua cahaya sejati yang dapat membuka jalannya.

Yuhao yang kini memegang dua Tombak Cahaya mulai merasakan panggilan kuat dari arah tenggara. Ia tahu bahwa jalur menuju sana bukanlah kebetulan — seolah-olah takdir sendiri yang memanggilnya. Dalam perjalanan menuju Obsidian Sanctuary, tim Shrek dihadang oleh badai roh hitam yang menelan seluruh area hutan. Wang Dong mengaktifkan Angelic Barrier untuk melindungi rekan-rekannya, sementara Yuhao memusatkan energi Frozen Heart of Radiance untuk menembus badai tersebut. Adegan ini penuh ketegangan dan visual yang luar biasa — aura biru keemasan Yuhao berpadu dengan cahaya putih sayap Wang Dong menciptakan pemandangan seperti langit dan bumi yang bertarung.

Setibanya di Obsidian Sanctuary, mereka menemukan tempat itu dalam keadaan hancur. Pilar-pilar besar menjulang namun dipenuhi tulisan kuno dan simbol segel yang mulai retak. Dari celah tanah muncul kabut hitam yang menebarkan hawa kematian. Di tengah reruntuhan berdiri sosok wanita berambut perak dengan pakaian ritual hitam — Saintess of Shadows, tangan kanan pemimpin Hall of Shadows. Ia tersenyum tipis dan berkata, “Kau memang pantas, Huo Yuhao. Cahaya sejati selalu menjadi bahan bakar terbaik bagi kegelapan.”

Pertempuran besar pun dimulai. Saintess of Shadows menggunakan teknik kegelapan tingkat tinggi Shadow Resonance yang dapat memantulkan serangan lawan dan menyerap energi spiritualnya. Yuhao mencoba melawan dengan Radiant Spiral Burst, namun energi serangannya diserap kembali oleh sang Saintess. Dalam situasi genting itu, Wang Dong menyatukan kekuatannya dengan Yuhao melalui teknik gabungan Spirit Fusion: Lightwing Harmony. Mereka menciptakan formasi sayap bercahaya ganda yang membentuk medan pelindung suci, menahan serangan kegelapan yang menghancurkan tanah di sekitarnya.

Di saat pertarungan mencapai puncaknya, Saintess membuka segel di tangannya dan memanggil entitas kuno — Shadow Queen Nefra, roh iblis ketiga yang tertidur selama ribuan tahun. Kemunculannya meng

>