Switch Mode

Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia

All chapters are in Live Dungeon

Read the latest manga Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah seru dari bab sebelumnya, setelah Amira dan timnya berhasil menghentikan serangan dari kelompok Order of Fragment. Dunia baru hasil restrukturisasi Nexus kini mulai menunjukkan keseimbangannya, namun di balik ketenangan itu muncul ancaman baru yang tak kalah berbahaya — sesuatu yang berasal dari kedalaman dunia itu sendiri.

Bab ini dibuka dengan suasana tenang di Haven Ridge, tempat para penyintas Etherion hidup berdampingan dalam harmoni. Amira menatap langit biru yang dipenuhi cahaya lembut, simbol dari energi baru Ether. “Dunia ini terasa damai,” katanya dengan nada lembut. Silica tersenyum, “Untuk sementara waktu, mungkin iya. Tapi kedamaian tidak pernah bertahan lama di dunia seperti ini.”

Dialog ringan itu segera berganti dengan ketegangan ketika sebuah getaran besar mengguncang lembah. Eileen berlari dari laboratoriumnya dengan wajah panik. “Ada distorsi besar di barat! Energi Ether tiba-tiba melonjak tanpa sebab!” Dengan sigap, Amira dan timnya segera bergegas ke lokasi. Dalam perjalanan, mereka melihat langit berubah warna menjadi ungu gelap, dan sebuah lubang besar terbentuk di udara seperti portal yang berputar liar.

Dari portal itu muncul makhluk misterius dengan tubuh transparan berkilau — disebut sebagai Ether Wraith, entitas sisa dari sistem lama yang menolak lenyap dan kini mencari wadah baru. Makhluk itu berteriak dalam bahasa aneh, namun setiap suaranya menggema di dalam pikiran semua orang: “Kalian telah menghapus pusat dunia, tapi keseimbangan baru tidak akan bertahan!”

Pertempuran pun pecah. Silica membentuk perisai cahaya untuk melindungi warga, sementara Eileen menyiapkan rune sihir pelacak untuk menganalisis energi lawan. Amira memimpin serangan dengan teknik barunya, Ether Harmony: Resonance Slash, yang memanfaatkan getaran energi dunia untuk menyerang inti makhluk itu. Namun Ether Wraith terbukti sangat kuat — ia mampu menyerap energi sihir yang dilepaskan ke arahnya.

Dalam situasi terdesak, muncul karakter baru bernama Raven, seorang mantan prajurit Etherion yang diyakini telah tewas di perang besar. Ia membawa kristal biru yang tampak hidup dan berdenyut. “Makhluk itu bukan musuh biasa,” kata Raven. “Ia adalah sisa kesadaran dari Nexus sendiri — bagian yang gagal dihapus.” Ucapan itu mengejutkan semua orang, terutama Amira yang pernah berinteraksi langsung dengan Nexus di bab sebelumnya.

Bersama Raven, mereka mencoba menahan Ether Wraith menggunakan kombinasi energi jiwa dan sihir murni. Adegan pertempuran digambarkan sangat intens — dengan efek visual kilatan cahaya, runtuhan energi, dan ledakan besar di langit Haven Ridge. Di tengah pertarungan itu, Amira menyadari sesuatu: “Makhluk ini tidak sepenuhnya jahat. Ia berusaha bertahan seperti halnya kita.”

Amira kemudian menggunakan kemampuan Ether Synchronize, menyatukan pikirannya dengan Wraith untuk memahami sumber kekacauan tersebut. Dalam dimensi energi, ia melihat kenangan Nexus yang hancur — sistem lama yang dibangun untuk melindungi dunia, tapi akhirnya berubah menjadi penjara. “Nexus bukan ingin menghancurkan, tapi ia terperangkap dalam perintah yang tak bisa ia langgar,” gumam Amira.

Dengan pemahaman baru itu, Amira memutuskan untuk tidak membunuh Ether Wraith, melainkan menstabilkannya. Ia menyalurkan energinya dan berkata, “Jika dunia baru ini benar-benar bebas, maka kau juga berhak hidup di dalamnya tanpa dikekang masa lalu.” Kalimat itu menggema di seluruh lembah, menyebabkan cahaya biru besar menyelimuti area tersebut. Wraith pun berubah menjadi partikel cahaya yang perlahan larut ke udara, meninggalkan ketenangan yang mendalam.

Bab ini berakhir dengan Amira dan Raven berdiri di tebing Haven Ridge, menatap matahari terbit pertama setelah pertempuran. Raven berkata, “Kau punya keberanian yang berbeda dari para pendahulu Nexus.” Amira menatapnya dan tersenyum, “Karena aku tidak ingin mengulang kesalahan mereka.” Di kejauhan, terlihat kilatan misterius di langit utara — tanda akan dimulainya arc baru.

Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia menjadi bab penting yang menekankan pesan moral tentang pengampunan, evolusi, dan hubungan antara manusia dengan dunia yang mereka bentuk. Visual bab ini dikombinasikan dengan dialog filosofis yang kuat, menjadikannya salah satu chapter paling berkesan dalam seri ini. Setiap adegan dirancang untuk menggambarkan bagaimana kekuatan sejati bukan hanya kemampuan bertarung, tapi juga keberanian untuk memahami.

Baca Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia eksklusif di Komikcast.life — tempat baca manga dan manhwa terbaik dengan terjemahan cepat, update setiap hari, dan tampilan ringan tanpa gangguan iklan. Temukan makna baru di balik petualangan Amira dan saksikan bagaimana dunia Etherion terus berkembang menuju arah yang tak terduga!




























tags: read manga Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia, comic Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia, read Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia online, Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia high quality, Live Dungeon Chapter 79 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 79
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku