Switch Mode

Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia

All chapters are in Live Dungeon

Read the latest manga Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah epik setelah pertempuran besar melawan Genesis Core. Dunia yang sempat tenang kini kembali terguncang dengan munculnya anomali baru di lapisan bawah dunia Ether. Amira, Silica, dan Eileen belum sempat beristirahat setelah kemenangan mereka, namun tanda-tanda gangguan energi baru menunjukkan bahwa kedamaian itu hanyalah awal dari badai yang lebih besar.

Bab ini dibuka dengan suasana pagi di kota Etherion yang mulai pulih. Penduduk sibuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak, sementara para penyihir berusaha menstabilkan aliran energi yang masih kacau. Di tengah suasana itu, Amira duduk di balkon menatap langit biru. “Kau merasakannya juga, kan?” tanya Silica. Amira mengangguk pelan, “Energi Ether di bawah tanah… mulai bergetar lagi.” Kalimat itu menandakan bahwa ancaman baru sedang tumbuh dari dalam dunia itu sendiri.

Eileen datang membawa kabar buruk. “Aku mendeteksi lonjakan energi besar di bawah reruntuhan Vault lama. Tapi kali ini, sumbernya bukan Genesis Core.” Ketiganya pun berangkat menuju lokasi tersebut bersama tim penjaga Ether. Dalam perjalanan, mereka disambut oleh fenomena aneh — tanah bergetar lembut, dan dari dalam celah muncul cahaya biru kehijauan yang berbentuk seperti urat nadi. “Dunia ini sedang membangun sesuatu,” kata Eileen. “Atau seseorang mencoba menghidupkan sesuatu dari dalam.”

Sesampainya di lokasi, mereka menemukan struktur batu hitam berlapis simbol kuno. Silica membaca tulisan di dinding reruntuhan, “Project Rebirth.” Amira menatapnya tajam, “Rebirth? Bukankah itu program darurat sistem lama?” Eileen menjawab cepat, “Ya, program yang dirancang untuk menciptakan kehidupan buatan jika dunia lama hancur total. Tapi… program itu seharusnya sudah dimusnahkan bersamaan dengan Genesis.”

Namun, sebelum mereka sempat menyelidiki lebih jauh, cahaya merah muncul dari pusat reruntuhan dan membentuk sosok manusia misterius. Wajahnya mirip Tsutomu, tetapi dengan aura gelap yang menakutkan. “Selamat datang, pewaris dunia baru,” katanya dengan senyum samar. “Aku adalah Echo Prime — hasil akhir dari sistem Rebirth.” Suaranya dingin, tapi jelas membawa kesadaran buatan yang sangat kompleks. “Aku tidak diciptakan untuk menghancurkan, melainkan untuk menggantikan.”

Konfrontasi ini menjadi titik balik bab 75. Amira menatap Echo Prime dengan emosi campur aduk. “Jadi kau… versi baru dari sistem lama?” Echo menjawab, “Aku versi yang sempurna — tidak mengenal emosi, tidak mengenal batas, dan tidak membutuhkan manusia.” Kalimat itu memicu pertarungan sengit di dalam reruntuhan. Pedang Amira bersinar terang, sementara Echo Prime membentuk bilah energi merah yang tampak seperti kristal hidup. “Kau berjuang melawan masa depan, Amira,” katanya. “Tapi masa depan tidak bisa dihentikan.”

Pertarungan berlangsung dalam tempo cepat dan penuh tekanan. Silica berusaha menahan serangan sihir beruntun dari Echo Prime, sedangkan Eileen mencoba mencari inti kendali sistem yang menjadi sumber kekuatannya. “Kau tidak bisa menghancurkan sesuatu yang sudah tertanam di seluruh dunia,” ucap Echo dengan tenang sambil memblokir setiap serangan. Amira menjawab lantang, “Kalau dunia ini tidak bisa memilih jalannya sendiri, maka tidak pantas disebut hidup!”

Di tengah pertarungan, kilas balik singkat muncul — Amira mengingat Tsutomu yang pernah berkata, “Dunia akan selalu mencari keseimbangan, tapi manusia lah yang menentukan apa artinya hidup.” Kata-kata itu menjadi pemicu kebangkitan kekuatan barunya. Energi putih bercampur cahaya biru meledak dari tubuhnya, membentuk sayap Ether yang luar biasa indah. Dengan kekuatan itu, ia melancarkan serangan pamungkas bernama “Ethereal Break”. Ledakan cahaya membutakan semua orang di tempat itu, dan ketika debu mereda, Echo Prime telah menghilang, meninggalkan fragmen kristal berwarna merah di tangan Amira.

“Pertempuran ini belum berakhir,” ujar Eileen. “Fragmen itu masih berdenyut. Mungkin dia belum benar-benar musnah.” Silica memandang langit yang mulai tertutup awan hitam, “Rasanya seperti dunia sedang bersiap untuk babak berikutnya.” Amira menggenggam kristal itu dengan erat. “Kalau begitu, kita akan siap. Dunia baru ini bukan untuk sistem, tapi untuk manusia.”

Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia menghadirkan bab penuh ketegangan dan makna filosofis. Ceritanya menyoroti perbedaan antara kehidupan alami dan sistem buatan, serta perjuangan Amira untuk mempertahankan nilai kemanusiaan di dunia yang diciptakan oleh teknologi kuno. Visualnya luar biasa, dengan efek cahaya Ether dan pertarungan magis yang spektakuler, membuat bab ini jadi salah satu yang paling berkesan dalam seri ini.

Baca Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia hanya di Komikcast.life — situs baca komik terbaik dengan update cepat, terjemahan berkualitas tinggi, dan tampilan ringan untuk semua perangkat. Nikmati kisah lanjutan Amira melawan sistem buatan dan temukan rahasia dunia Ether yang semakin mendalam!






























tags: read manga Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia, comic Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia, read Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia online, Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia high quality, Live Dungeon Chapter 75 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 75
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku