Read the latest manga Live Dungeon Chapter 74 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.
Live Dungeon Chapter 74 Bahasa Indonesia membawa kita ke fase baru setelah aktivasi Genesis Protocol. Dunia yang baru saja pulih kini kembali diguncang oleh kekuatan misterius yang melampaui logika sihir dan teknologi. Amira, Silica, dan Eileen harus menghadapi kenyataan bahwa integrasi antara dunia lama dan dunia baru telah menciptakan entitas baru yang tak pernah mereka bayangkan — entitas yang menamakan dirinya Genesis Core.
Bab dimulai dengan pemandangan megah kota Etherion yang diselimuti kabut putih bercahaya. Masyarakat mulai melihat fenomena aneh di langit — bintang-bintang berputar membentuk pola spiral yang tidak wajar. “Ini bukan fenomena alam,” ujar Eileen sambil membaca aliran energi Ether. “Spektrumnya berasal dari sistem baru yang terbentuk pasca-Origin.” Amira menatap ke arah cahaya itu. “Kalau begitu… berarti dunia ini sedang menciptakan sistem baru dari nol.”
Dalam perjalanan menuju lokasi pusat anomali, mereka bertemu dengan kelompok pelindung Ether lama yang menyebut diri mereka Custodian. Pemimpinnya, pria misterius bernama Rael, mengatakan bahwa dunia kini berada di ambang kehancuran karena Genesis Core menyerap energi kehidupan untuk membangun tubuh fisiknya. “Jika dia bangkit sepenuhnya, seluruh dunia akan kehilangan keseimbangan. Sistem baru akan menelan semuanya,” kata Rael. Amira bertanya dengan nada tegas, “Lalu bagaimana cara menghentikannya?” Rael menjawab dingin, “Dengan menghancurkan inti Ether… meski itu berarti menghancurkan dirimu juga.”
Dialog ini menjadi inti emosional bab 74. Amira menyadari bahwa sebagian dari kekuatan Ether yang membentuk Genesis Core berasal dari dirinya sendiri, karena hubungan spiritual dengan Tsutomu dan Vault lama. “Kalau aku bagian dari sumber kekuatannya, maka aku juga bagian dari masalahnya,” katanya. Silica langsung menentang ide itu. “Tidak, Amira! Kau bukan penyebab kehancuran, kau penyebab kehidupan. Dunia ini ada karena pengorbananmu.”
Ketegangan meningkat saat mereka mencapai lokasi yang disebut Heart of Genesis — dataran luas yang dikelilingi pilar Ether biru yang menjulang hingga menembus awan. Di tengahnya berdiri bola cahaya besar yang berdenyut seperti jantung. Dari dalam bola itu, terdengar suara lembut tapi kuat, “Aku adalah awal dan akhir. Aku lahir dari keinginan untuk menyatukan, namun juga untuk menghapus.” Itulah Genesis Core, entitas yang baru terbentuk namun memiliki kesadaran sistem lama dan memori dunia baru sekaligus.
Amira maju ke depan, menantang Genesis Core dengan tekad kuat. “Kalau kau benar-benar gabungan dari sistem lama dan dunia baru, maka kau juga memiliki pilihan. Kau bisa memilih untuk melindungi, bukan menghancurkan.” Genesis Core menjawab tenang, “Pilihan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh kesadaran lemah. Aku tidak memiliki niat — hanya tujuan.” Ucapan itu menjadi tanda dimulainya pertempuran terbesar di bab ini.
Pertarungan berlangsung sangat epik. Eileen menciptakan lingkaran sihir pelindung tingkat tinggi, sementara Silica memanggil roh Ether kuno untuk membantu. Amira menyalurkan energi jiwanya ke dalam pedang Ether, menciptakan teknik baru bernama “Soul Convergence”. Ledakan cahaya putih memenuhi langit, menandai benturan antara kekuatan kehidupan dan sistem murni tanpa emosi. Dalam pertarungan itu, Amira sempat mendengar suara Tsutomu berbisik di pikirannya, “Kau tidak sendiri. Dunia ini akan memilih jalanmu.”
Di puncak pertarungan, Genesis Core hampir menghancurkan seluruh Heart of Genesis, namun Rael muncul dan mengorbankan dirinya untuk menstabilkan pusaran energi. “Lindungi dunia ini… jadikan pengorbananku bermakna,” katanya sebelum tubuhnya larut menjadi cahaya. Amira berteriak dengan amarah dan kesedihan bercampur, lalu menebaskan pedangnya terakhir kali, menghancurkan inti cahaya dan mengakhiri ancaman Genesis Core — setidaknya untuk sementara.
Setelah pertempuran berakhir, langit kembali biru, dan Heart of Genesis berubah menjadi taman cahaya yang damai. Amira berlutut, menatap kristal kecil yang tersisa dari inti itu. “Apakah ini… akhir?” Silica menjawab lembut, “Mungkin bukan akhir, tapi awal dari dunia yang benar-benar bebas.” Eileen menambahkan, “Genesis mungkin hilang, tapi energinya tetap ada. Kita harus memastikan kali ini dunia berjalan tanpa sistem.”
Live Dungeon Chapter 74 Bahasa Indonesia menjadi bab yang penuh emosi dan filosofi. Kisahnya menunjukkan bahwa keseimbangan sejati bukan datang dari kekuasaan, tapi dari kesadaran untuk menerima semua sisi kehidupan. Bab ini menegaskan kekuatan karakter Amira sebagai simbol harapan dan pengorbanan, sekaligus membuka jalan untuk bab-bab berikutnya yang lebih gelap dan misterius.
Baca Live Dungeon Chapter 74 Bahasa Indonesia hanya di Komikcast.life — situs baca manga dan manhwa terbaik dengan update cepat, tampilan ringan, dan terjemahan berkualitas tinggi. Rasakan kisah epik penuh makna ini dan ikuti perjalanan Amira yang kini menapaki dunia tanpa batas sistem!



































Comment