Switch Mode

Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia

All chapters are in Live Dungeon

Read the latest manga Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah penuh ketegangan setelah kemunculan makhluk misterius bernama Knight of the Rift di bab sebelumnya. Setelah kejadian itu, suasana dunia dungeon semakin mencekam — celah gelap di berbagai wilayah semakin aktif, dan aura sihir negatif mulai mempengaruhi para petualang yang tinggal di area tersebut. Bab ini membawa pembaca lebih dalam ke konflik antara manusia, guild, dan kekuatan misterius yang mengatur keseimbangan dunia bawah tanah tersebut.

Bab diawali dengan adegan di mana Tsutomu dan timnya kembali ke markas guild utama untuk menghadiri sidang disiplin atas pelanggaran penggunaan sihir waktu terlarang Chrono Reversal. Situasi di dalam ruang sidang terasa tegang. Para petinggi guild saling berbisik dan mencurigai bahwa Tsutomu mungkin telah membuat perjanjian dengan entitas dari dalam dungeon. Meskipun tuduhan itu belum terbukti, reputasinya kini terancam. Dalam dialog yang menegangkan, Tsutomu berkata, “Kalau aku harus dihukum karena menyelamatkan dunia ini, maka mungkin dunia ini memang sudah gila.” Kalimat tersebut menjadi sorotan utama bab ini, menunjukkan karakter kuat Tsutomu sebagai pemimpin yang tidak takut menghadapi sistem yang korup.

Dalam Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia, muncul karakter baru bernama Lyra Mistbane, seorang penyihir muda dari divisi riset guild yang ditugaskan mengamati Tsutomu. Meski awalnya bersikap dingin, Lyra diam-diam mengagumi dedikasi Tsutomu dan mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan struktur guild pusat. Ia menemukan dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa guild tertinggi telah menutupi fakta tentang keberadaan “Void Serpent” dan kemungkinan hubungan makhluk itu dengan para petualang elit yang menghilang beberapa tahun lalu.

Sementara itu, di dungeon bawah, Gild dan Emily berlatih keras memulihkan kekuatan mereka. Emily mulai mempelajari sihir tingkat tinggi yang disebut Heaven’s Circuit, teknik yang memungkinkan penyihir untuk menyalurkan energi suci langsung dari inti dungeon. Namun, latihan itu tidak tanpa risiko. Saat Emily mencoba mengaktifkannya, muncul resonansi tak dikenal dari Black Rift yang menyebabkan ledakan energi. Untungnya, Gild berhasil melindunginya tepat waktu. Adegan ini menunjukkan ikatan yang semakin kuat antara kedua karakter, serta menggambarkan peningkatan kekuatan mereka yang signifikan menjelang arc besar berikutnya.

Puncak bab terjadi ketika sidang Tsutomu dihentikan tiba-tiba karena alarm sihir berbunyi di seluruh markas. Dungeon mengalami gangguan besar — lapisan ke-50 yang selama ini stabil tiba-tiba runtuh. Dari retakan besar di tengah aula sihir, muncul sosok berzirah hitam yang jauh lebih besar daripada Knight of the Rift. Makhluk ini dikenal sebagai “Rift Monarch”, pemimpin dari entitas bayangan yang menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia kegelapan. Dengan suara bergema ia berkata, “Kalian telah melanggar perjanjian kuno. Waktu keseimbangan telah berakhir.” Kalimat itu membuat seluruh anggota guild panik, menyadari bahwa ancaman kali ini bukan sekadar monster biasa, tetapi bencana tingkat dunia.

Dalam situasi kacau, Tsutomu mengambil alih komando dan memerintahkan semua petualang untuk mundur ke lapisan atas. Ia menyadari bahwa Rift Monarch bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan kekuatan biasa. Dengan cepat, ia mengaktifkan formasi pertahanan “Eternity Seal”, teknik langka yang pernah digunakan oleh penyihir tertinggi ratusan tahun lalu. Bersamaan dengan itu, Emily bergabung dari belakang, meluncurkan sihir penyembuh besar-besaran untuk menahan efek korosif sihir kegelapan. Pertarungan epik ini menampilkan kombinasi sihir cahaya dan waktu dalam skala besar, menjadikan bab 69 sebagai salah satu bagian paling megah dalam seri ini.

Bab ditutup dengan momen dramatis di mana Tsutomu berdiri di tengah reruntuhan markas, wajahnya penuh debu dan luka, namun matanya masih menyala dengan tekad. Lyra menghampirinya dan berkata, “Kau tahu kan, setelah ini dunia tidak akan sama lagi?” Tsutomu menjawab pelan, “Mungkin sudah waktunya seseorang mengguncang dasar dunia ini.” Dengan kata-kata itu, Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia berakhir dengan cliffhanger menggigit yang menandakan dimulainya arc “Collapse of the Rift”.

Bab ini menjadi penegasan bahwa seri Live Dungeon tidak hanya berfokus pada aksi dan sihir, tetapi juga pada kedalaman cerita dan intrik moral yang kuat. Paduan antara pertarungan spektakuler, karakter yang berkembang, dan misteri dunia yang semakin gelap menjadikannya bab yang wajib dibaca oleh penggemar fantasy taktis dan dungeon adventure. Nikmati kelanjutannya hanya di Komikcast — situs baca manga terbaik dengan update cepat dan terjemahan berkualitas tinggi. Jangan lupa juga membaca Live Dungeon Chapter 68 Bahasa Indonesia untuk mengikuti alur cerita sebelumnya sebelum pertempuran besar ini dimulai.


































tags: read manga Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia, comic Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia, read Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia online, Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia high quality, Live Dungeon Chapter 69 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 69
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku