Switch Mode

Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia

All chapters are in Live Dungeon

Read the latest manga Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia menjadi awal konflik besar dalam dunia baru yang terbentuk setelah Tsutomu menyatu dengan kesadaran dunia. Setelah bab sebelumnya menutup dengan stabilnya dunia dalam “Iterasi Baru”, kali ini kita melihat sisi gelap dari kekuatan bebas — ketika manusia mulai menyalahgunakan kemampuan kehendak dunia untuk kepentingan pribadi. Bab ini penuh intrik, refleksi moral, dan ketegangan yang membangun fondasi untuk arc baru yang lebih dalam dan emosional.

Bab dimulai dengan monolog Tsutomu yang kini dapat merasakan seluruh dunia melalui kesadarannya sebagai “Anchor Dunia.” Ia berdiri di tengah hamparan ruang biru tak berbatas — dimensi tempat kesadarannya bersemayam. “Aku bisa mendengar semuanya… dari suara bumi, hingga bisikan hati manusia,” katanya. Namun dari kedamaian itu, muncul gangguan aneh. Suara bergema lirih, “Kehendak manusia… tak semuanya bersih.” Dari sana, bab ini langsung menggiring pembaca ke ketegangan baru.

Di dunia nyata, kota utama yang dibangun kembali mulai makmur. Amira memimpin organisasi baru bernama Harmony Order, yang bertujuan menjaga keseimbangan dunia tanpa sistem. Namun, di balik itu, muncul kelompok misterius bernama Nova Guild, yang percaya bahwa dunia baru bisa dikendalikan jika seseorang mampu menguasai “Kehendak Kolektif.” Pemimpinnya, pria karismatik bernama Kardes, mulai menarik banyak pengikut dengan janji kekuatan tanpa batas. “Kita tidak butuh penyeimbang, kita butuh penguasa baru!” katanya dalam pidato publiknya. Kata-katanya mengguncang stabilitas masyarakat.

Amira menyadari bahaya itu dan segera menghubungi Eileen. “Kardes bukan sekadar pemberontak. Ia tahu cara menyalurkan energi dunia. Kalau dibiarkan, dia bisa menghancurkan keseimbangan.” Eileen menanggapi serius, “Dia bukan manusia biasa lagi. Aku mendeteksi frekuensi mana di tubuhnya — identik dengan fragmen System Core β yang kita temukan dulu.” Dari sini, jelas bahwa Kardes mungkin adalah hasil bentukan residu sistem lama yang berasimilasi dengan manusia. Dunia baru yang seharusnya bebas kini menghadapi ancaman kelahiran sistem buatan manusia.

Di sisi lain, Tsutomu dari dimensi kesadaran mencoba berinteraksi dengan dunia melalui resonansi energi. Ia memanggil Amira melalui mimpi. “Amira… jangan biarkan kehendak mereka menyatu dalam kebencian.” Amira terbangun dengan napas berat. “Tsutomu… kau masih bisa mendengarku?” Dari sinilah mereka berkomunikasi lewat mimpi, menggambarkan hubungan spiritual yang kuat antara manusia dan dunia itu sendiri. Dialog mereka menjadi salah satu momen paling emosional dalam seri ini.

Keesokan harinya, pertarungan besar pecah di pusat kota. Nova Guild menggunakan kekuatan kehendak kolektif untuk menciptakan makhluk besar dari energi dunia — seekor naga transparan yang disebut Aether Drake. Makhluk itu menelan apa pun yang dilalui, menyerap energi kehidupan di sekitarnya. “Dunia ini… menolak mereka,” ucap Eileen sambil menatap monitor sihir. Amira mengangkat pedangnya, yang kini bersinar biru akibat resonansi langsung dari Tsutomu. “Kalau dunia berteriak minta tolong, maka akulah yang akan menjawabnya!”

Pertarungan berlangsung intens. Aether Drake mengamuk dan menelan sihir-sihir besar tanpa kesulitan. Namun di tengah kehancuran itu, Tsutomu menggabungkan kesadarannya dengan energi Amira. Cahaya biru membungkus seluruh medan perang. “Kau masih mempercayai manusia, Tsutomu?” tanya suara Core β yang samar. “Ya,” jawabnya mantap, “karena bahkan dalam kehancuran, mereka masih bisa belajar.” Bersamaan dengan itu, Amira menusuk jantung naga dengan energi murni dunia, menciptakan ledakan cahaya raksasa.

Setelah debu mereda, Nova Guild berhasil dikalahkan, tapi Kardes melarikan diri sambil membawa sebagian fragmen Core β. “Kita belum selesai,” katanya sambil tertawa, “dunia ini akan tunduk di bawah kehendak manusia sejati.” Kalimat itu menandai ancaman baru di arc mendatang. Di sisi lain, Tsutomu menatap langit dari dimensi kesadarannya. “Selama masih ada keinginan, dunia ini tidak akan pernah tenang… tapi mungkin itulah kehidupan.”

Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia menyajikan perpaduan luar biasa antara konflik batin, filosofi, dan aksi megah. Pembaca diajak menyelami sisi baru dunia yang bebas sistem, namun justru menghadapi bahaya karena kebebasan itu sendiri. Dengan visual spektakuler dan naskah emosional, bab ini menjadi awal dari arc “Kehendak Manusia” yang menjanjikan intensitas dan makna mendalam di setiap bagiannya.

Baca Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia eksklusif hanya di Komikcast.life — situs baca manga dan manhwa terbaik, dengan update cepat, terjemahan berkualitas, dan tampilan ringan. Ikuti kelanjutan kisah Tsutomu, Amira, dan dunia yang kini menghadapi kebangkitan kehendak manusia yang tak terbendung!



























tags: read manga Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia, comic Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia, read Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia online, Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia high quality, Live Dungeon Chapter 57 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 57
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku