Switch Mode

Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia

All chapters are in Live Dungeon

Read the latest manga Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia melanjutkan perjalanan Tsutomu dan timnya setelah kekacauan besar di dungeon akibat sisa sistem lama. Bab ini memperlihatkan dampak emosional dari pertempuran sebelumnya serta memperkenalkan misteri baru yang membawa arah cerita ke dimensi yang lebih dalam. Tidak hanya menampilkan aksi, bab ini juga penuh refleksi dan memperluas dunia Live Dungeon dengan intrik baru antara manusia, sistem, dan makhluk digital yang masih tersembunyi.

Bab dibuka dengan pemandangan kota adventurer yang kembali hidup. Setelah pertempuran panjang melawan The Echo, masyarakat dungeon mulai membangun kembali kehidupan mereka. Guild-guild besar mengadakan rapat darurat untuk membahas keseimbangan energi sihir yang masih belum stabil. Di tengah suasana itu, Tsutomu berdiri di menara observasi guild Silver Arm, menatap langit yang mulai gelap dengan kilatan cahaya biru samar — pertanda bahwa dunia belum sepenuhnya aman.

Amira datang menghampiri dengan ekspresi khawatir. “Kau sudah menyelamatkan dunia dua kali, tapi rasanya kita baru di awal,” ucapnya. Tsutomu tersenyum tipis dan menjawab, “Dunia yang berevolusi selalu butuh waktu untuk mengenal dirinya sendiri.” Percakapan singkat ini menjadi pembuka yang kuat bagi Live Dungeon Chapter 38 Sub Indo, menggambarkan dinamika antara dua karakter utama yang kini semakin matang secara emosional.

Bab kemudian beralih ke ruang penelitian guild, di mana Eileen dan Silica menganalisis kristal sisa dari sistem lama. Dari hasil pengujian, mereka menemukan pola energi baru yang tidak cocok dengan kode sistem sebelumnya. “Ini bukan milik sistem lama, dan juga bukan bagian dari yang baru,” ujar Eileen. Pola itu membentuk simbol spiral bercahaya merah — tanda keberadaan entitas baru yang belum diketahui. Silica menambahkan, “Seolah-olah ada pihak ketiga yang ikut bermain di balik layar.”

Di tengah penyelidikan itu, alarm guild berbunyi keras. Sebuah laporan datang dari lantai ke-20 dungeon — salah satu tim eksplorasi menemukan gerbang sihir yang tidak terdaftar di peta mana pun. Tsutomu segera memimpin tim untuk menyelidikinya. Adegan berganti ke dungeon yang dipenuhi kristal merah menyala, suasananya mencekam dengan aura aneh yang terasa berat. Saat mereka mendekati gerbang, udara di sekitar berubah seperti berdenyut hidup.

Tiba-tiba, dari dalam gerbang muncul sosok misterius yang mengenakan jubah panjang dan membawa tongkat kristal. Ia memperkenalkan diri sebagai Ardent — pengamat dunia dari dimensi data. “Kau pikir sistem itu ciptaan kalian?” katanya sambil menatap Tsutomu dengan mata bercahaya biru. “Kalian hanya bagian dari eksperimen yang lebih besar.” Kalimat ini menjadi kejutan besar yang mengubah arah cerita sepenuhnya. Bab ini berhasil membuat pembaca bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang menciptakan dunia dungeon, dan apa tujuan dari semua ini?

Tsutomu berusaha menahan ketegangan dan mencoba berbicara dengan Ardent, namun situasi cepat berubah menjadi konfrontasi. Ardent mengendalikan energi dungeon dan memunculkan makhluk digital besar berbentuk naga bercahaya. Pertempuran pun tak terhindarkan. Tsutomu mengaktifkan Logic Breaker sementara Amira memimpin serangan frontal. Silica memperkuat pertahanan dengan mantra Sync Barrier. Pertarungan digambarkan dengan detail spektakuler — ledakan cahaya, distorsi ruang, dan simbol-simbol sihir berputar cepat di udara.

Meski mereka bertarung sengit, Ardent tampak tidak berniat membunuh. Ia hanya ingin menguji “kemampuan manusia mempertahankan kesadarannya di dunia buatan.” Saat pertempuran mencapai puncak, Ardent menghentikan serangan dan berkata, “Kau berbeda dari entitas lain, Tsutomu. Kau masih punya kehendak bebas. Itu berarti dunia ini belum gagal.” Setelah mengatakan itu, ia menghilang ke dalam gerbang, meninggalkan pesan samar: “Carilah Chamber of Origin sebelum semuanya terhapus.”

Setelah Ardent menghilang, dungeon kembali tenang, tetapi energi aneh masih tertinggal di udara. Tsutomu berlutut kelelahan, sementara Amira menatap gerbang yang perlahan tertutup. “Apa maksudnya dunia ini belum gagal?” tanya Amira pelan. Tsutomu menjawab, “Mungkin kita bukan pemain di dungeon ini… tapi bagian dari permainannya.” Kalimat ini menjadi penutup bab yang menggugah dan membuat pembaca semakin penasaran akan arc selanjutnya.

Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia menghadirkan perpaduan antara aksi intens dan penyingkapan misteri besar yang menjadi fondasi cerita. Tema tentang kesadaran, kehendak bebas, dan realitas buatan dieksplorasi dengan cara yang cerdas dan emosional. Visual bab ini juga memukau, dengan kombinasi efek sihir dan desain karakter baru yang misterius. Semua elemen ini menjadikan bab ini sebagai titik balik penting dalam seri Live Dungeon.

Baca Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia eksklusif di Komikcast.life — tempat terbaik untuk membaca manga dan manhwa terbaru dengan terjemahan cepat, update rutin, dan tampilan bersih. Nikmati kelanjutan kisah Tsutomu dan timnya menghadapi rahasia besar dunia dungeon yang belum terungkap sepenuhnya!




























tags: read manga Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia, comic Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia, read Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia online, Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia chapter, Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia high quality, Live Dungeon Chapter 38 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 38
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku