Switch Mode

I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia

All chapters are in I Obtained a Mythic Item

Read the latest manga I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga I Obtained a Mythic Item is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.

I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah epik Jaehyun yang kini berdiri di antara dua kekuatan besar: manusia dan dewa. Setelah ledakan besar di akhir bab sebelumnya yang menandai kebangkitan Sigil of the First Flame, bab ini membuka tirai baru dari konflik yang lebih besar. Dunia mitis kini benar-benar kacau, dan setiap langkah Jaehyun semakin menentukan nasib dua dunia yang saling bertabrakan.

Bab ini dimulai dengan adegan pasca-ledakan yang meninggalkan kehancuran besar di langit Aetherion. Selene dan Raviel terlempar jauh akibat gelombang energi dari Jaehyun, yang kini berdiri di tengah pusaran cahaya berwarna merah keemasan. Dalam keadaan tak sadar, Jaehyun berubah — matanya menyala, dan lambang kuno menyala di kedua tangannya. Selene segera sadar bahwa Jaehyun telah melepaskan kekuatan dari First Flame, sumber energi ilahi yang bahkan para dewa pun takutkan.

Energi tersebut membentuk penghalang cahaya raksasa yang menelan badai Zephyros. Dewa badai itu tampak terkejut untuk pertama kalinya. Ia menyadari bahwa kekuatan Jaehyun bukan lagi sekadar fragment primordial, melainkan bentuk utuh dari energi asal penciptaan. Dengan nada marah, Zephyros berteriak bahwa kekuatan itu seharusnya sudah musnah ribuan tahun lalu. Namun kini, manusia yang lemah justru membangkitkannya kembali.

Di sisi lain, Selene berusaha membangunkan Jaehyun dari kendali kekuatan ilahi yang mulai mengambil alih tubuhnya. Ia berteriak, mencoba menembus lapisan cahaya, namun energi itu terlalu kuat. Raviel mencoba menggunakan sihir pengikat tingkat tinggi untuk menahan pusaran energi, tetapi serangannya tak berarti apa-apa. Adegan ini menggambarkan betapa besar skala kekuatan yang kini dimiliki Jaehyun — kekuatan yang bisa menghancurkan dunia jika tak terkendali.

Ketegangan semakin meningkat ketika Zephyros menyerang kembali dengan serangan pamungkasnya, Storm Annihilation. Petir berwarna ungu dan biru berjatuhan dari langit, menghancurkan seluruh area sekitarnya. Namun kali ini, Jaehyun mengangkat tangan kanannya dan menangkis serangan tersebut dengan satu gerakan. Dengan nada tenang, ia berkata, “Kau bicara tentang kekuatan ilahi… tapi aku tidak lagi tunduk pada ilahi mana pun.” Kalimat itu menjadi simbol perubahan besar dalam karakter Jaehyun — dari manusia yang berjuang bertahan, menjadi sosok yang kini menantang dewa secara langsung.

Dalam pertarungan yang berlangsung selanjutnya, panel demi panel menampilkan visual luar biasa. Serangan badai bertarung dengan nyala api emas yang berputar membentuk naga bercahaya. Ledakan energi membuat langit terbelah, dan cahaya api menembus awan gelap. Ini adalah momen klimaks yang menggambarkan kekuatan penuh Jaehyun setelah bertransformasi melalui Sigil of the First Flame. Namun di tengah kemenangan yang tampak nyata, muncul sisi lain dari kekuatan tersebut — kehendak kuno dari dalam sigil yang mulai berbicara di dalam pikirannya.

Suara itu berbisik, “Aku adalah api pertama. Aku membakar dunia agar lahir kehidupan. Kini, aku akan membakarnya lagi.” Jaehyun menyadari bahwa kekuatan ini tidak sepenuhnya miliknya. Ia harus berjuang melawan kesadaran kuno yang berusaha menguasai tubuhnya. Adegan pertarungan batin ini menambah kedalaman cerita — tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga perjuangan melawan kehendak ilahi di dalam diri manusia biasa.

Selene akhirnya berhasil menembus penghalang cahaya dan memeluk Jaehyun. Dengan air mata, ia berkata, “Kau bukan api yang membakar, Jaehyun. Kau adalah cahaya yang melindungi.” Kata-kata itu membuat Jaehyun tersadar. Perlahan nyala api di sekelilingnya mulai padam, dan cahaya di matanya meredup. Zephyros, yang kini terluka parah, memanfaatkan kesempatan itu untuk mundur. Namun sebelum menghilang, ia meninggalkan pesan misterius: “Api pertama telah bangkit. Tapi ingatlah, manusia, kau bukan satu-satunya yang dipilih.”

Bab ini ditutup dengan adegan Jaehyun terjatuh ke tanah, kelelahan dan hampir kehilangan kesadaran. Selene menatap langit yang kini kembali cerah, sementara Raviel memperingatkan bahwa dunia mitis akan segera berubah karena munculnya First Flame. Dengan latar musik tenang dan langit berwarna jingga, I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia menutup bab ini dengan nuansa penuh misteri dan emosi mendalam.

I Obtained a Mythic Item Chapter 84 berhasil memadukan aksi spektakuler, perkembangan karakter yang kuat, dan world-building yang luas. Bab ini menjadi titik balik penting bagi Jaehyun dan sekaligus pembuka untuk konflik baru yang lebih besar. Semua unsur — dari narasi, visual, hingga pesan moral — berpadu dengan sempurna, membuat pembaca tak sabar menantikan bab berikutnya.

Baca I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia eksklusif hanya di Komikcast — situs baca manhwa terbaik dengan terjemahan cepat, tampilan bersih, dan pembaruan rutin setiap minggu.






































tags: read manga I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia, comic I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia, read I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia online, I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia chapter, I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia chapter, I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia high quality, I Obtained a Mythic Item Chapter 84 Bahasa Indonesia manga scan, ,

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chapter 84
Jaringan Situs Kami:
Anichin Gomunime Samehadaku