I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia

I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah epik antara manusia dan para dewa dalam perang besar yang disebut War of Heavens. Setelah bab sebelumnya menampilkan kebangkitan kekuatan Jaehyun dan kemunculan pasukan surgawi The Luminous Vanguard, kini cerita berfokus pada bentrokan pertama antara Jaehyun dan pasukan langit yang dipimpin oleh Archon Aetherion. Bab ini penuh dengan adegan intens, emosi mendalam, dan misteri besar yang mengungkap rahasia asal kekuatan mitis Jaehyun.

Bab dibuka dengan suasana mencekam. Langit di atas Valharen kini benar-benar hancur, membentuk pusaran cahaya raksasa tempat ribuan malaikat turun ke bumi. Suara terompet surgawi menggema, menandakan dimulainya perang suci. Liera dan Seraphina berdiri di samping Jaehyun, menyaksikan fenomena luar biasa itu. “Mereka benar-benar menurunkan seluruh kekuatan surgawi hanya untuk satu manusia,” kata Liera. Jaehyun menjawab dengan tatapan tajam, “Mereka tidak tahu, manusia ini bukan manusia biasa.”

I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia memperlihatkan Jaehyun menggunakan kekuatan barunya — Mythic Resonance: Second Awakening. Saat ia mengaktifkannya, simbol-simbol kuno bercahaya muncul di udara, membentuk lingkaran besar di bawah kakinya. Aura mitisnya meningkat begitu dahsyat hingga malaikat-malaikat terdekat langsung terhempas. Seraphina menatapnya kagum, “Itu… kekuatan yang bahkan dewa pun takutkan.” Sementara Liera berbisik, “Dia sudah melampaui batas manusia.”

Pertempuran besar pun dimulai. Ribuan malaikat menyerang dari segala arah, dan Jaehyun menghadapi mereka sendirian di garis depan. Dengan pedang Azrael’s Edge di tangannya, ia menebas udara, menciptakan gelombang energi yang memusnahkan puluhan malaikat sekaligus. Setiap ayunan pedangnya meninggalkan jejak cahaya biru yang berkilauan seperti aurora. Adegan ini digambarkan dengan sangat epik — perpaduan antara seni pertarungan mitis dan kekuatan dewa yang menakutkan.

Namun, di tengah pertempuran, Aetherion akhirnya turun langsung. Dengan tubuh berbalut cahaya dan enam sayap emas, ia berbicara dengan suara bergema, “Manusia… mengapa kau terus melawan takdirmu?” Jaehyun menatapnya tajam, “Karena aku tak percaya pada takdir yang ditulis oleh tangan pengecut seperti kalian.” Dialog ini menjadi sorotan utama bab, menegaskan tema utama seri ini: perlawanan terhadap sistem dan kekuasaan ilahi yang menindas manusia.

Aetherion lalu menyerang menggunakan teknik suci Heaven’s Judgement, menciptakan hujan cahaya yang dapat menghancurkan seluruh kota dalam sekejap. Jaehyun merespons dengan Mythic Barrier: Soul Partition — perisai mitis yang terbentuk dari jiwa-jiwa yang pernah ia selamatkan. Pertarungan keduanya menghasilkan ledakan besar yang memecah langit dan menimbulkan gelombang energi yang terasa di seluruh dunia. Para Hunter di berbagai benua hanya bisa menyaksikan fenomena itu dari kejauhan, menyebutnya sebagai “Kedatangan Mitis Kedua”.

Di tengah pertempuran, Jaehyun sempat mengalami vision flash — penglihatan singkat dari masa lalu, memperlihatkan sosok misterius yang tampak identik dengannya. Sosok itu berkata, “Kau adalah penerus terakhir dari warisan kami.” Ini menimbulkan misteri besar: apakah Jaehyun hanyalah manusia, atau ia adalah reinkarnasi dari makhluk mitis yang pernah menantang para dewa sebelumnya? Adegan ini membuat banyak pembaca berspekulasi tentang asal-usul kekuatannya yang luar biasa.

Bab ini juga memperlihatkan dinamika emosional antara Liera dan Seraphina. Liera terlihat cemburu karena Jaehyun mulai mempercayai Seraphina, sementara Seraphina mulai memahami nilai kemanusiaan setelah melihat tekad Jaehyun. “Manusia ini… memiliki cahaya yang bahkan surga pun kehilangan,” ucap Seraphina lirih. Momen tersebut menambah kedalaman karakter dan memberikan keseimbangan antara aksi dan drama dalam cerita.

Menjelang akhir I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia, Aetherion menggunakan teknik pamungkasnya, Celestial Collapse, sebuah serangan yang bisa menghapus dunia manusia dari peta eksistensi. Semua orang di pihak Jaehyun berteriak ketakutan. Namun Jaehyun hanya tersenyum dan berkata, “Kalau ini akhir dunia… biarlah aku yang menulis ulang akhirnya.” Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan cahaya biru keperakan memancar ke seluruh langit, menandai awal dari kemampuan barunya — Mythic Domain: Origin of Reversal.

Bab berakhir dengan adegan Jaehyun dan Aetherion saling berhadapan di tengah kehancuran. Dunia di sekeliling mereka runtuh, tapi keduanya tetap berdiri tegak. Dengan tatapan dingin, Jaehyun berkata, “Perang ini baru saja dimulai.” Kalimat ini menjadi penutup yang sempurna untuk bab yang penuh dengan ketegangan dan makna mendalam.

I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia adalah salah satu bab paling spektakuler sejauh ini. Aksi megah, karakter yang kuat, serta pengembangan cerita yang kompleks menjadikannya bab wajib baca bagi penggemar manhwa aksi fantasi. Cerita ini tidak hanya menyajikan pertarungan, tapi juga pesan filosofis tentang kebebasan, kekuatan, dan kemanusiaan. Setiap panel dan dialog memiliki bobot emosional yang luar biasa.

Baca I Obtained a Mythic Item Chapter 64 Bahasa Indonesia hanya di Komikcast — tempat baca manhwa terbaik dan tercepat dalam Bahasa Indonesia, dengan terjemahan berkualitas serta tampilan ringan tanpa iklan mengganggu.

Sinopsis Singkat:
Pertempuran Jaehyun melawan Aetherion dimulai! Dunia berguncang ketika manusia pertama menantang dewa tertinggi dalam perang yang akan menentukan masa depan kedua dunia.

Baca juga chapter sebelumnya:
I Obtained a Mythic Item Chapter 63 Bahasa Indonesia
Dan ikuti seri lengkapnya di:
I Obtained a Mythic Item (Komik Lengkap).

Ikuti terus update terbaru hanya di Komikcast — situs baca manhwa Bahasa Indonesia tercepat, lengkap, dan gratis setiap hari!