Read the latest manga Live Dungeon Chapter 68 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.
Live Dungeon Chapter 68 Bahasa Indonesia menghadirkan kelanjutan intens dari petualangan Tsutomu dan timnya setelah insiden berbahaya yang terjadi di Black Rift. Bab ini penuh dengan ketegangan, misteri, dan strategi tingkat tinggi yang menunjukkan perkembangan besar karakter serta dunia dungeon itu sendiri. Setelah bab 67 menampilkan pertarungan singkat melawan makhluk legendaris Void Serpent, kini kisah berlanjut dengan fokus pada penyelidikan dan pertempuran batin antar karakter utama yang mulai diuji oleh rahasia kelam dunia dungeon.
Bab ini dibuka dengan suasana sunyi di markas sementara tim Tsutomu. Luka-luka dari pertempuran sebelumnya masih belum sepenuhnya sembuh, baik secara fisik maupun mental. Emily terlihat kehilangan semangat, sementara Gild diam seribu bahasa setelah kegagalan mereka menahan kekuatan naga hitam. Tsutomu mencoba menenangkan timnya dengan berkata, “Kita mungkin kalah hari ini, tapi kita masih hidup untuk bertarung besok.” Namun, di balik kata-kata itu, ia menyembunyikan rasa bersalah yang mendalam karena telah menggunakan sihir waktu terlarang Chrono Reversal di bab sebelumnya.
Dalam Live Dungeon Chapter 68 Bahasa Indonesia, ketegangan meningkat ketika pihak guild pusat mengirimkan perintah mendesak. Mereka menuduh Tsutomu telah melanggar perjanjian sihir kuno dan menuntutnya untuk kembali ke markas utama guna menjalani sidang disiplin. Tuduhan ini jelas berlebihan, namun Tsutomu menyadari ada sesuatu yang lebih besar di balik keputusan itu. Ia mencurigai adanya pihak ketiga yang memanipulasi situasi demi kepentingan politik dalam dunia guild. Raviel, yang sebelumnya menjadi musuh, kini muncul kembali menawarkan bantuan — namun dengan syarat: Tsutomu harus memberikan fragmen kristal Behemoth kepadanya.
Bab ini beralih dari sekadar aksi ke arah drama dan intrik politik. Dialog antara Tsutomu dan Raviel menjadi salah satu momen paling menarik dalam bab ini. Raviel berkata, “Kau pikir guild-mu benar-benar melindungi umat manusia? Mereka hanya melindungi rahasia mereka sendiri.” Kalimat ini membuka perspektif baru tentang dunia dungeon, di mana ternyata kekuatan para petualang tidak hanya berasal dari latihan dan sihir, tetapi juga dari entitas misterius yang mengatur keseimbangan dunia di balik layar.
Tidak lama setelah percakapan itu, dungeon kembali bergetar hebat. Sebuah anomali energi muncul di area barat laut — kali ini lebih besar dari sebelumnya. Dari dalam muncul makhluk humanoid berarmor hitam yang disebut “Knight of the Rift.” Tidak seperti monster biasa, makhluk ini bergerak dengan kecerdasan tinggi dan mampu berbicara. Ia menatap langsung ke arah Tsutomu dan berkata, “Penjaga waktu… kau telah mengganggu aliran takdir.” Ucapan itu mengguncang seluruh anggota tim, terutama Emily yang merasakan aura sihirnya melemah karena tekanan besar.
Pertarungan pun tak terhindarkan. Knight of the Rift melancarkan serangan cepat menggunakan pedang hitam yang mampu membelah udara. Gild berusaha menahannya dengan perisainya, namun dorongan energi dari tebasan itu membuat tanah bergetar hebat. Tsutomu segera mengaktifkan formasi pertahanan ganda sambil berteriak, “Bentuk barisan Delta! Fokus pada koordinasi!” Mereka melawan dengan taktik matang, memanfaatkan setiap celah untuk bertahan hidup. Emily akhirnya berhasil memanggil roh cahaya tingkat tinggi Seraphis untuk menahan serangan terakhir sang Knight. Dalam pertarungan sengit tersebut, mereka berhasil mematahkan sebagian armor hitam makhluk itu, namun sebelum benar-benar dikalahkan, ia lenyap ke dalam kabut hitam, meninggalkan peringatan: “Gerbang berikutnya telah terbuka.”
Setelah pertempuran usai, Tsutomu dan timnya menemukan bahwa lokasi Black Rift mulai melebar. Mereka menyadari bahwa pertarungan dengan Knight of the Rift hanyalah awal dari gelombang ancaman baru yang akan datang. Dalam monolog penutup, Tsutomu berkata, “Dunia ini bukan sekadar dungeon. Ini adalah ujian bagi kita semua.” Bab berakhir dengan pemandangan langit dungeon yang retak, menandakan perubahan besar dalam dunia mereka.
Live Dungeon Chapter 68 Bahasa Indonesia benar-benar menonjolkan sisi gelap dan kompleks dari dunia yang dibangun seri ini. Tidak hanya aksi dan sihir, tapi juga konflik moral dan politik yang semakin dalam. Bab ini menjadi jembatan penting menuju arc baru yang lebih besar dan menegangkan. Bagi para pembaca setia, bab ini akan memberikan banyak kejutan dan teori baru seputar rahasia inti dunia dungeon. Nikmati kisah lengkapnya hanya di Komikcast — tempat terbaik untuk baca manga dan manhwa terbaru dengan terjemahan cepat dan kualitas gambar terbaik. Jangan lupa juga untuk membaca Live Dungeon Chapter 67 Bahasa Indonesia agar tidak ketinggalan alur cerita sebelumnya!




































Comment