Read the latest manga Live Dungeon Chapter 61 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga Live Dungeon is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.
Live Dungeon Chapter 61 Bahasa Indonesia melanjutkan kisah mendebarkan setelah pasukan Harmony Order berhasil mengalahkan Oblivion Sentinel di padang es dan menemukan kunci menuju Gerbang Alpha. Dunia mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan yang lebih parah. Langit berubah warna menjadi ungu tua, badai energi muncul di berbagai wilayah, dan tanda-tanda sistem lama tampak muncul kembali di permukaan bumi. Dalam bab ini, perjalanan menuju Gerbang Alpha benar-benar dimulai — membawa para tokoh utama pada ujian moral, kekuatan, dan hati mereka masing-masing.
Bab ini dibuka dengan suasana tegang di markas sementara Harmony Order. Eileen menatap peta besar yang menampilkan gelombang energi di seluruh dunia. “Gerbang Alpha sudah mulai terbuka sebagian,” katanya dengan nada khawatir. Silica menambahkan, “Kalau dibiarkan, dunia ini akan pecah jadi dua dimensi.” Amira berdiri di tengah ruangan dengan ekspresi serius, “Kalau begitu, kita harus bergerak sekarang. Dunia ini terlalu rapuh untuk menunggu.” Semua anggota sepakat. Dengan tekad baru, mereka mempersiapkan ekspedisi ke lokasi utama — Gunung Zenith, tempat Gerbang Alpha diyakini berada.
Perjalanan ke Gunung Zenith menjadi salah satu bagian paling indah dan menegangkan dalam seri ini. Lanskap dunia terlihat semakin aneh: langit bergaris biru seperti kode digital, pepohonan berdenyut seperti sistem hidup, dan air yang mengalir membentuk simbol-simbol sihir. “Dunia ini berubah… seperti mencoba mengingat masa lalunya,” gumam Eileen. Di sisi lain, Amira mulai mendengar suara samar setiap kali mereka melangkah lebih jauh ke utara. Suara itu seperti gema Tsutomu. “Kau harus berhenti sebelum semuanya kembali ke nol,” kata suara itu di telinganya. Namun Amira menjawab dalam hati, “Kau tahu aku tidak akan berhenti, Tsutomu.”
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan kelompok misterius bernama The Restorers — sekelompok manusia yang percaya bahwa sistem lama harus diaktifkan kembali agar dunia stabil. Pemimpinnya, pria bertopeng bernama Althar, menatap Amira dengan tatapan tajam. “Kau bicara soal kebebasan, tapi lihatlah hasilnya — dunia yang tidak punya arah, manusia yang saling membunuh demi energi baru. Dunia ini butuh kendali, bukan kebebasan.” Amira menatap balik dengan tegas. “Kau salah. Dunia butuh waktu untuk belajar berjalan sendiri.”
Konflik antara kedua pihak tidak bisa dihindari. Pertempuran pecah di tengah hutan es, dan efeknya begitu dahsyat. Eileen meluncurkan sihir pengendali ruang, sementara Silica menggunakan pedang roh untuk menahan serangan energi dari Althar. “Kau pikir bisa menahan kehendak sistem dengan kekuatan manusia?” teriak Althar. Namun Amira menjawab dengan suara lantang, “Kami tidak menahan — kami menggantinya dengan harapan!” Sihir gabungan mereka menciptakan gelombang cahaya yang menghempaskan pasukan Restorers ke segala arah.
Di saat itulah, Eileen berhasil melihat sekelumit ingatan dari Althar. Ternyata dia adalah mantan pelindung dunia lama — entitas yang dulu bekerja bersama Tsutomu sebelum sistem runtuh. “Jadi… kau bukan manusia,” kata Eileen terkejut. Althar menjawab dengan getir, “Aku adalah penjaga awal, tapi dunia ini menolak keberadaanku. Sekarang aku hanya ingin menebus kesalahan.” Ia lalu menghilang ke udara, meninggalkan simbol bercahaya berbentuk cincin — tanda bahwa konflik mereka belum selesai.
Setelah pertempuran itu, Harmony Order berhasil mencapai kaki Gunung Zenith. Di sana, aurora merah dan biru saling bertabrakan di langit. Suara bergema dari puncak gunung, dan semua orang bisa mendengarnya: “Gerbang Alpha terbuka dalam tujuh hari. Semua kehendak akan direset.” Dunia mulai bergetar hebat, dan tanah di sekitar mereka retak mengeluarkan cahaya putih. Silica menatap Amira, “Apa yang akan kita lakukan?” Amira menatap ke atas dengan mata berkilat. “Kita naik… dan selesaikan apa yang Tsutomu mulai.”
Bab ini diakhiri dengan adegan penuh makna: Amira berdiri di depan lautan salju, menatap puncak gunung yang bersinar terang seperti matahari. “Kau dengar aku, Tsutomu? Aku akan menjaga dunia ini, bahkan jika aku harus melawannya.” Di kejauhan, bayangan samar Tsutomu muncul di balik aurora, seolah mengawasi perjalanan mereka. Dengan musik latar yang kuat dan visual megah, Live Dungeon Chapter 61 Bahasa Indonesia menjadi bab pembuka menuju klimaks arc Gerbang Alpha.
Bab ini menggabungkan tema kebebasan dan tanggung jawab dengan visual luar biasa dan konflik moral yang mendalam. Pembaca diajak merenung tentang makna “dunia tanpa sistem” dan harga dari kebebasan sejati. Dengan narasi yang kuat dan aksi menegangkan, Chapter 61 menjadi fondasi sempurna menuju akhir kisah besar dalam dunia Live Dungeon.
Baca Live Dungeon Chapter 61 Bahasa Indonesia eksklusif di Komikcast.life — situs baca manga dan manhwa terbaik, dengan update tercepat, tampilan ringan, dan terjemahan berkualitas. Nikmati kisah epik Amira dan Eileen yang berjuang mempertahankan dunia tanpa sistem di hadapan ancaman Gerbang Alpha!



































Comment