Blue Lock Chapter 107 Bahasa Indonesia

Blue Lock Chapter 107 Bahasa Indonesia melanjutkan ketegangan luar biasa setelah pertarungan sengit antara tim Blue Lock melawan para pemain profesional dari tim Bastard München. Bab ini menunjukkan perkembangan besar pada Isagi Yoichi dan rekan-rekannya, yang perlahan mulai memahami perbedaan antara “bermain sepak bola” dan “menguasai pertandingan.”

Blue Lock Chapter 107 Sub Indo dibuka dengan adegan Isagi yang masih terengah setelah berhasil memblokir serangan maut dari Michael Kaiser di bab sebelumnya. Keringat bercucuran di wajahnya, tapi matanya tetap tajam penuh determinasi. Ia sadar, jika ingin bertahan di dunia sepak bola tingkat dunia, ia tidak bisa lagi bermain aman. “Aku harus menemukan cara untuk menaklukkan mereka… bahkan jika itu berarti mengubah diriku sepenuhnya,” ucap Isagi dalam hati.

Sementara itu, pelatih Ego Jinpachi yang menyaksikan pertandingan tersebut lewat monitor tampak puas. “Bagus, Isagi. Itu baru langkah pertama. Sekarang tunjukkan padaku siapa dirimu sebenarnya,” katanya dengan senyum licik. Di sini pembaca mulai melihat bahwa seluruh pertandingan ini bukan hanya tes kemampuan, tetapi juga ujian ego dan mental bagi setiap pemain Blue Lock.

Blue Lock Chapter 107 Bahasa Indonesia kemudian beralih ke Nagi Seishiro dan Barou Shoei, yang tengah mencoba menyesuaikan ritme mereka di tengah tekanan luar biasa. Nagi, dengan ketenangannya, mulai menunjukkan kemampuan membaca ruang yang luar biasa. Ia berhasil menciptakan peluang serangan cepat yang hampir membuahkan gol, namun gagal karena Kaiser dengan mudah memotong jalur bola. “Begitu cepat… bahkan aku tidak bisa melihatnya,” kata Nagi kagum.

Di sisi lain, Barou terlihat semakin kehilangan kesabaran. “Aku akan menunjukkan pada kalian siapa raja sebenarnya!” teriaknya, lalu melepaskan tembakan keras dari jarak jauh. Namun, bola dengan mudah ditepis oleh kiper lawan. Adegan ini memperlihatkan kontras antara kekuatan ego dan pentingnya strategi dalam permainan.

Blue Lock Chapter 107 Sub Indo benar-benar menggambarkan bagaimana para pemain mulai beradaptasi menghadapi tekanan dunia nyata. Momen paling emosional muncul ketika Isagi berhadapan langsung dengan Kaiser dalam duel satu lawan satu di tengah lapangan. “Kau hanya meniru caraku,” sindir Kaiser dengan senyum dingin. Namun Isagi menjawab, “Kalau meniru bisa membuatku lebih kuat darimu, maka aku akan melakukannya — dan kemudian melampauimu!”

Pertarungan mereka mengguncang seluruh arena. Dengan kombinasi kecepatan, analisis ruang, dan naluri tajam, Isagi berhasil memotong arah bola dan menciptakan peluang serangan balik cepat. Ia mengoper bola ke Nagi, yang langsung memberikan umpan balik sempurna ke arahnya. Di momen klimaks, Isagi menendang bola keras ke arah gawang. Kamera panel manga menggambarkan adegan itu dengan luar biasa detail — udara bergetar, mata semua pemain tertuju pada bola yang melesat cepat.

Dan akhirnya… gol! Untuk pertama kalinya, tim Blue Lock berhasil mencetak skor melawan tim profesional. Semua pemain bersorak keras, sementara Kaiser hanya berdiri diam dengan ekspresi datar. “Menarik,” katanya pelan, “kau mulai membuatku serius, Yoichi Isagi.”

Blue Lock Chapter 107 Bahasa Indonesia kemudian menutup dengan adegan penuh emosi. Isagi menatap tangannya sendiri, merasakan getaran dari kekuatan barunya. “Inilah sepak bola yang kuinginkan… permainan di mana aku bisa menciptakan segalanya dengan kekuatanku sendiri.”

Bab ini tidak hanya menggambarkan kemenangan kecil, tapi juga titik balik penting dalam perjalanan karakter utama. Pembaca akan merasakan semangat, ambisi, dan tekanan besar yang menjadi inti dari Blue Lock — proyek yang diciptakan untuk melahirkan striker paling egois dan berbahaya di dunia.

Kamu bisa baca Blue Lock Chapter 107 Bahasa Indonesia secara gratis dan lengkap hanya di Komikcast — situs baca manga terbaik yang selalu update cepat, ringan, dan dengan terjemahan berkualitas tinggi.

Blue Lock Chapter 107 Sub Indo adalah bab penting yang menunjukkan bahwa dalam dunia sepak bola, hanya mereka yang berani mengambil risiko dan percaya pada egonya sendiri yang akan bertahan. Isagi kini telah melangkah ke level baru — dan dunia mulai memperhatikannya.