Read the latest manga I Obtained a Mythic Item Chapter 86 Bahasa Indonesia at Komikcast . Manga I Obtained a Mythic Item is always updated at Komikcast . Dont forget to read the other manga updates. A list of manga collections Komikcast is in the Manga List menu.
I Obtained a Mythic Item Chapter 86 Bahasa Indonesia membawa kita ke kelanjutan langsung dari bab sebelumnya yang penuh kejutan, di mana Jaehyun akhirnya berhasil membangkitkan kekuatan Dual Core Mythic Resonance. Bab ini menjadi awal dari babak baru yang memperlihatkan bagaimana Jaehyun beradaptasi dengan kekuatan barunya, sekaligus menghadapi ancaman yang datang dari berbagai penjuru dunia mitis.
Setelah ledakan besar di akhir bab 85, dunia seakan terbelah menjadi dua kutub energi: cahaya dan kegelapan. Bab 86 dibuka dengan adegan di mana Selene, Raviel, dan Eryndra berdiri di tengah kehancuran ritual, memandangi langit yang dipenuhi pusaran energi berwarna emas dan hitam. Dari dalam pusaran itu, Jaehyun perlahan muncul dengan aura yang begitu kuat hingga membuat tanah di bawahnya retak. Namun berbeda dari sebelumnya, ekspresinya tampak tenang, bahkan terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja melewati badai kekuatan destruktif.
Raviel segera menyadari bahwa sesuatu telah berubah. Energi Jaehyun bukan hanya campuran dua inti mitis, melainkan sudah berevolusi menjadi sesuatu yang belum pernah tercatat dalam sejarah dunia mitis. Ia menyebutnya sebagai Mythic Equilibrium — keseimbangan sempurna antara dua kekuatan ilahi yang biasanya saling meniadakan. Dengan suara berat, Raviel berkata, “Jika ini benar-benar keseimbangan sempurna, maka dia bukan lagi manusia, atau bahkan entitas mitis. Dia adalah anomali yang tak bisa diprediksi.”
Sementara Selene berusaha mendekati Jaehyun, suara asing muncul dari balik ruang retakan dimensi. Sebuah sosok berkerudung hitam melangkah keluar — dialah Archmage Solran, mantan pelayan para dewa yang kini berkhianat terhadap surga. Solran menatap Jaehyun dengan senyum licik dan berkata, “Akhirnya kau bangkit, pembawa api dan bayangan. Dunia ini telah menunggumu lebih lama dari yang kau kira.” Kata-katanya menandakan bahwa semua yang terjadi pada Jaehyun bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana yang sudah lama disusun oleh kekuatan yang lebih besar.
Konfrontasi antara Jaehyun dan Solran menjadi pusat bab ini. Dengan kemampuan barunya, Jaehyun mampu merasakan distorsi energi sihir di sekitar Solran bahkan sebelum serangan dimulai. Ketika Solran melancarkan serangan Void Collapse, Jaehyun hanya mengangkat tangannya dan mengubah energi kehancuran itu menjadi partikel cahaya. Adegan ini memperlihatkan betapa dahsyatnya kekuatan baru Jaehyun, sekaligus menunjukkan bahwa ia kini berada di level yang bahkan para dewa pun tak bisa mengendalikan.
Namun, kekuatan sebesar itu juga membawa risiko besar. Dalam monolog batinnya, Jaehyun mendengar bisikan dari dua energi yang ada di dalam dirinya — satu berupa suara hangat dari First Flame, dan satu lagi suara dingin dari entitas kegelapan yang belum ia kenal. Keduanya berusaha menarik kendali atas tubuhnya. Adegan ini memperlihatkan konflik batin yang intens, memperkuat tema utama dari arc ini: perjuangan Jaehyun untuk tetap menjadi dirinya sendiri di tengah kekuatan yang bisa mengubah segalanya.
Selene, menyadari bahaya yang semakin besar, mencoba menggunakan mantra kuno untuk menstabilkan kesadaran Jaehyun. Namun Solran tidak tinggal diam. Ia menyerang dengan sihir pemanggilan besar bernama Gate of the Abyss. Dari gerbang itu muncul makhluk hitam bersayap enam, entitas purba yang dikenal sebagai Reaper of the Dawn. Monster ini adalah penjaga keseimbangan kosmik yang seharusnya tidak bisa dipanggil oleh siapapun. Tapi Solran, dengan kekuatan yang ia curi dari para dewa, berhasil melakukannya.
Pertempuran yang terjadi selanjutnya menjadi salah satu yang paling spektakuler dalam seri ini. Jaehyun melawan Reaper of the Dawn dengan kekuatan ganda miliknya. Setiap pukulan menghasilkan ledakan besar, dan langit seolah bergema oleh benturan energi cahaya dan kegelapan. Eryndra dan Raviel hanya bisa melindungi Selene dari kehancuran yang diakibatkan oleh gelombang energi tersebut. Dalam momen klimaks, Jaehyun melepaskan teknik baru hasil fusi dua kekuatannya — Mythic Unity: Lightfall Cataclysm. Serangan itu memusnahkan Reaper dengan satu tebasan, namun meninggalkan dampak besar pada tubuh Jaehyun.
Setelah pertempuran berakhir, Jaehyun jatuh berlutut dengan darah hitam menetes dari mulutnya. Selene berlari menghampirinya, memeluknya erat sambil memohon agar ia bertahan. Dengan suara lemah, Jaehyun berkata, “Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa mengendalikan ini… tapi jika dunia ini harus terbakar lagi, aku akan pastikan aku yang menyalakan apinya — bukan mereka.” Bab ini ditutup dengan langit yang kembali tenang, tapi di kejauhan terlihat mata merah menyala menatap bumi dari balik awan gelap — tanda bahwa ancaman baru sedang bangkit.
I Obtained a Mythic Item Chapter 86 Bahasa Indonesia benar-benar menghadirkan emosi, aksi, dan misteri dalam satu bab yang luar biasa. Dengan visual yang menakjubkan dan penulisan cerita yang kuat, bab ini menjadi titik balik besar dalam perjalanan Jaehyun sebagai karakter utama. Tidak hanya memperluas dunia cerita, tapi juga memperlihatkan konsekuensi dari kekuatan yang terlalu besar untuk dikendalikan. Penggemar manhwa ini pasti akan terkesima dengan betapa matang dan megahnya pengembangan alur di chapter ini.
Baca I Obtained a Mythic Item Chapter 86 Bahasa Indonesia eksklusif hanya di Komikcast — tempat terbaik untuk membaca manhwa terbaru dengan terjemahan cepat, tampilan bersih, dan update rutin setiap minggunya.














































Comment